Pengertian Anemia, Gejala, dan Penyebabnya

Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang mengetahui pengertian anemia sebagai penyakit kurang darah. Namun dari terjemahan linguistik tersebut ternyata cukup banyak orang salah persepsi terhadap maksud harfiahnya.

Ini adalah salah satu penyakit yang cukup sering dialami oleh masyarakat di Indonesia secara umum. Ketika Anda merasa lelah, letih, dan lesu bisa jadi itu adalah salah satu gejala terjangkit anemia.

Namun apakah Anda tahu apa pengertiannya yang sebenarnya menurut literasi kesehatan. Pada kesempatan ini kami akan menjelaskannya secara detail sehingga tidak ada salah paham lagi dalam penafsiran bahasa.

Karena ternyata cukup banyak orang beranggapan bahwa ketika darah keluar dari tubuh dapat menyebabkan anemia. Meskipun tidak berbahaya namun miskonsepsi pengertian anemia tersebut tentu saja perlu diluruskan bersama.

Ini bukan penyakit karena seseorang jumlah atau volume darah dalam tubuhnya berkurang seperti kebanyakan orang menganggap. Seperti apa sebenarnya secara detail, simak ulasan kami berikut ini.

apa pengertian anemia

Pengertian Anemia Menurut Istilah Kesehatan

Menurut beberapa literasi kesehatan anemia merupakan sebuah kondisi di mana konsentrasi hemoglobin dalam darah jumlahnya kurang. Jadi peredaran oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.

Hemoglobin sendiri adalah sel darah merah yang memiliki salah satu tugas utama sebagai transportasi oksigen. Oksigen tersebut nantinya akan digunakan untuk oksidasi sehingga tubuh memiliki cukup energi.

Orang dewasa masuk kategori kekurangan hemoglobin pada saat jumlahnya 14 gram setiap desiliter darah. Sedangkan orang dewasa perempuan dikatakan mengalami kekurangan hemoglobin ketika jumlahnya kurang dari 14 gram setiap desiliter darah.

Dari pengertian anemia tersebut tentu Anda sudah bisa sedikit memahami bahwa darah yang kurang adalah selnya. Sehingga bukan darah merah secara keseluruhan namun salah satu komponen penyusunnya.

Kondisi kekurangan oksigen akibat produksi sel darah merah berkurang juga disebut dengan hipoksemia. Selain produksi secara alami bisa juga hemoglobin berkurang karena kehilangan darah dalam jumlah banyak dan penghancuran sel terlalu cepat.

Misalnya seorang korban kecelakaan bisa saja mengalami anemia ketika dia mengeluarkan darah terlalu banyak. Sehingga fungsi transportasi oksigen dalam tubuh menjadi terganggu dan mengurangi kesadarannya.

Jadi berdasarkan pemaparan pengertian anemia tadi tidak salah sepenuhnya persepsi masyarakat selama ini. Di mana banyak orang menganggap anemia disebabkan oleh kehilangan darah dalam jumlah banyak.

Pada pembahasan berikutnya akan kami paparkan juga seperti apa gejala dan penyebab terjadinya. Sehingga Anda dapat menjadikannya referensi ilmu baru dalam bidang kesehatan secara umum.

Mengetahui gejalanya adalah salah satu hal penting sehingga mampu melakukan penanganan dini. Selain itu kita juga dapat melakukan mitigasi agar nantinya tidak menjadi semakin parah.

Gejala dan Penyebab Terjadinya Anemia

Setelah mengetahui pengertian anemia tadi, kita masuk pada gejalanya yang juga dapat diamati ketika seseorang kekurangan hemoglobin dalam tubuh. Berikut ini akan kami jelaskan beberapa ciri paling umum sehingga Anda dapat mengenalinya.

1. Cepat mengalami kelelahan saat beraktivitas
2. Mengalami pusing dan sakit kepala
3. Sering mengantuk terutama setelah makan
4. Kondisi kulit terlihat kekuningan atau pucat
5. Kondisi detak jantung kurang teratur
6. Memiliki nafas pendek
7. Sakit atau nyeri pada bagian dada
8. Dingin pada bagian telapak tangan dan kaki

Delapan poin tersebut merupakan ciri paling umum dari terjadinya masalah kekurangan hemoglobin. Meskipun mengetahui pengertian anemia dan gejalanya kami sarankan tidak melakukan self diagnose.

Apabila Anda ternyata mengalami beberapa gejala tersebut tidak ada salahnya kontrol ke dokter. Itu akan memberikan hasil kontrol lebih akurat dibandingkan dengan melakukan diagnosis secara mandiri.

Ada juga beberapa penyebab terjadinya kekurangan hemoglobin dalam tubuh. Berikut ini akan kami sebutkan beberapa penyebab paling umum sehingga Anda mengetahui garis besar metode mitigasi.

1. Kekurangan zat besi sehingga produksi hemoglobin dalam tubuh menjadi menurun. Cara paling mudah mencegahnya adalah dengan peningkatan asupan mengandung zat besi.

2. Sedang masa kehamilan bisa juga menjadi salah satu pemicu berkurangnya produksi hemoglobin. Perlu tiga asupan penting yaitu zat besi, asam folat, dan vitamin B12 untuk mengatasinya.

3. Pendarahan apapun penyebabnya tentu dapat menimbulkan kekurangan hemoglobin. Untuk menangani masalah tersebut bisa dilakukan transfusi jika memang pendarahannya berat.

4. Kerusakan sumsum tulang belakang juga dapat menjadi salah satu pemicunya. Biasanya kerusakan sumsum tulang belakang disebabkan oleh konsumsi obat atau paparan zat kimia.

5. Anemia hemolitik adalah salah satu kondisi yang diturunkan dari faktor genetika. Jadi sel hemoglobin menjadi hancur lebih cepat dari semestinya sehingga butuh transfusi secara rutin untuk menggantikannya.

Dengan mengetahui semua informasi tadi tentu sekarang penyakit ini mudah dipahami dan dicegah. Memahami pengertian anemia, gejala, dan pencegahannya dapat menjadi aspek penting agar dapat menjaga diri lebih baik.