Rasio keuangan digunakan untuk menganalisis keuangan suatu perusahaan dalam rangka menilai kinerjanya berdasarkan data keuangan yang ada. Data keuangan tersebut dapat berupa laporan neraca, aliran kas, serta laporan laba rugi.
Penggunaannya mampu mempermudah pihak manajemen, investor, kreditur dalam menganalisis kinerja bisnis. Selain itu berguna untuk mengetahui keuangan, kelemahan dan kelebihan keuangannya, serta titik permasalahan keuangannya.
Sehingga mereka lebih mudah mengambil kebijakan atau keputusan. Dengan begitu, aset-aset perusahaan yang penting dapat diselamatkan karena kebijakan yang diambil perusahaan tepat sasaran.
Jenis-jenis Rasio Keuangan dan Cara Menghitungnya
Fungsi rasio ini sangat vital bagi perusahaan dalam mengambil keputusan. Berikut adalah jenis-jenis rasio finansial beserta cara menghitungnya.
1. Ratio of Profitability
a) Gross Profit Margin
Ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan setelah perusahaan tersebut membayar HPP (Harga Pokok Penjualan).
Penjualan Netto – HPP (Cost of Good Sold) / Penjualan Netto x 100%
b) Net Profit Margin
Ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan setelah dikurangi seluruh biaya serta pengeluaran, termasuk pajak dan bunga.
EAT (Laba Bersih Setelah Pajak) / Penjualan Netto x 100%
c) Operating Income Ratio
Jenis rasio keuangan ini dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba sebelum pajak dan bunga dari penjualan.
Penjualan Netto – HPP – EBIT (Earnings Before Interest&Taxes) / Penjualan Netto x 100%
d) Earning Power of Total Investment
Digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mengelola modalnya.
Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Jumlah Aktiva x 100%
e) Return on Investment (ROI)
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang akan dipakai untuk menutup investasi pengeluaran
EAT / Jumlah Aktiva x 100%
f) Return on Equity
Merupakan tolok ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan ekuitasnya.
EAT / Jumlah Equity x 100%
g) Return on Net Worth
Jenis rasio keuangan ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang diinvestasikan guna menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
EAT / Jumlah Modal Sendiri x 100%
2. Ratio of Liquidity
a) Current Ratio
Mengukur utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Rasionya sehat apabila ada di atas 1 atau 100%.
Aktiva Lancar / Hutang Lancar x 100%
b) Quick Ratio/Acid Test Ratio
Menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang saling likuid dapat menutupi utang lancar. Angkanya tidak harus 100% atau 1:1
Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar x 100%
c) Cash Ratio
Membandingkan antara kas dengan aktiva lancar sehingga bisa segera menjadi uang kas bersama hutang lancar.
Kas + Efek / Hutang Lancar
3. Solvability Ratio
a) Total Debt to Asset Ratio
Rasio keuangan yang menunjukkan sejauh mana kemampuan aktiva menutupi utang, semakin kecil rasionya maka semakin aman.
b) Total Debt to Equity Ratio
Menunjukkan hubungan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri, sehingga dapat diketahui jumlah dana dari kreditur dengan pemilik perusahaan.
4. Ratio of Activity
a) Receivable Turnover
Rasio yang berguna mengukur kualitas dan efisiensi tingkat perputaran piutang perusahaan dalam 1 periode tertentu.
Penjualan / Piutang Rata-Rata x 100%
b) Inventory Turnover
Rasio keuangan yang berguna menunjukkan tingkat kualitas serta efisiensi perputaran persediaan perusahaan terhadap penjualan dalam 1 periode.
Penjualan / Persediaan x 100%
c) Fixed Asset Turnover
Berguna dalam mengukur serta mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap secara efisien.
Penjualan / Aktiva Tetap x 100%
d) Total Asset Turnover
Semakin besar rasionya, semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan seluruh aktivanya.
Penjualan / Total Aktiva x 100%
e) Average Collection Turnover
Rasio Keuangan ini berguna untuk mengukur seberapa lama perusahaan untuk menerima tagihan konsumen dalam setahun.
Piutang x 365 / Penjualan x 100%
f) Working Capital Turnover
Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar terhadap penjualan dalam 1 periode.
Penjualan / (Aktiva Lancar – Hutang Lancar) x 100%
5. Investment Ratio
Adalah jenis rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memberikan imbalan pada investor dalam jangka waktu tertentu.
Perhitungan maupun cara membaca rasio finansial wajib diketahui oleh seluruh jajaran manajemen. Sebab, mereka yang berhak mengatur jalannya perusahaan sehingga rasio keuangan tersebut berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan.