Apabila dilihat dalam sudut pandang harfiah interaksi sosial memiliki arti sebagai hubungan timbal balik sesama manusia. Namun menurut pandangan sosial tentu saja akan sedikit berbeda.
Dalam kacamata sosial ini adalah sebuah hubungan antara sesama manusia yang dibangun atas dasar normal berlaku. Jadi setiap peradaban pasti memiliki kebiasaan atau cara bersosialisasi berbeda.
Itu adalah alasan mengapa kebudayaan dari setiap daerah memiliki perbedaan tersendiri. Meskipun ketika dilihat secara garis besar tujuan mereka sama yaitu bersosialisasi dan menjalin hubungan.
Namun setiap peradaban tersebut pasti memiliki cara atau ritualistik tersendiri dalam melakukannya. Dari pemahaman tersebut tentu Anda dapat mengartikan sendiri secara garis besar.
Tidak perlu terlalu mengacu pada teks atau literasi karena ini merupakan pemahaman rasa. Artinya tidak ada unsur kepastian secara tetap dan terukur terkait bagaimana manusia menilai hubungan sesamanya.
Faktor Pendukung Interaksi Sosial Manusia
Hubungan timbal balik yang dilakukan oleh manusia tentu ada faktor pemicunya. Tidak bisa terjadi begitu saja secara spontan, berikut ini akan kami jelaskan apa saja faktor pendorong tersebut.
1. Imitasi
Sifat imitatif atau tendensi untuk meniru dari seorang manusia merupakan salah satu pendorong. Jadi ketika ada kemiripan antara satu peradaban dan lainnya itu adalah hal wajar.
Apalagi manusia juga memiliki tendensi untuk meniru sesuatu yang nilainya lebih bagus. Sehingga itu menciptakan sebuah interaksi sosial yang terstruktur meskipun asalnya bukan dari pemikiran sendiri.
2. Identifikasi
Menentukan sebuah identitas sudah menjadi naluri alami seorang manusia ketika otaknya mulai berkembang. Menonjolkan identitas juga menjadi salah satu faktor pendorong hubungan bersosialisasi.
3. Sugesti
Faktor eksternal seperti sugesti juga dapat menjadi salah satu stimulus terciptanya interaksi sosial. Jadi manusia memang makhluk yang cukup mudah dipengaruhi dengan sugesti tertentu.
4. Motivasi
Salah satu motivasi paling primitif dari manusia adalah bertahan dan melangsungkan hidup. Jadi adanya hubungan timbal balik sesama spesies ini dilandasi oleh satu motivasi sama yaitu bertahan hidup.
5. Simpati
Salah satu hal unik yang dimiliki oleh manusia adalah sifat simpati pada sesuatu. Ini juga mendorong adanya interaksi sosial misalnya menolong sesama makhluk yang kesusahan.
6. Empati
Hampir sama seperti simpati namun disini tendensi terhadap kepiluan jauh lebih tinggi. Misalnya ketika saudaranya meninggal mereka akan ikut bersedih selama masa berkabung.
Keenam aspek tersebut merupakan sebuah doktrin alami yang memang sudah milik manusia secara umum. Jadi pada dasarnya sosialisasi adalah salah satu kebutuhan primitif bagi makhluk bipedal seperti kita.
Bentuk Interaksi Sosial Oleh Manusia
Bentuk interaksinya tentu sangat banyak sekali yang biasa dilakukan oleh sekelompok orang. Oleh karena itu kita bagi dua saja berdasarkan sifatnya yaitu asosiatif dan disosiatif sehingga mudah pemahamannya.
1. Asosiatif
Ini merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang sifatnya saling membangun. Sehingga antara satu individu dan lainnya akan saling memberikan dampak positif pada saat mereka menjalani hidup.
Misalnya akulturasi di mana budaya asing diterapkan dalam sebuah peradaban tanpa merusak kebudayaan aslinya. Mengapa itu dilakukan tentu untuk memperkaya dan memperindah peradaban mereka.
Koperasi juga merupakan sebuah tindakan di mana satu individu dengan lainnya saling bekerja sama. Sehingga dalam kelompok akan semakin mudah dalam menyelesaikan permasalahan.
Konflik pasti terjadi ketika individu berinteraksi dengan sesamanya oleh karena itu akan ada akomodasi. Tindakan di mana ada sebuah pemecahan atas konflik bersosial dalam kelompok peradaban tertentu.
2. Disosiatif
Secara garis besar ini adalah semua bentuk interaksi sosial yang sifatnya menghancurkan. Jadi naluri persaingan seseorang sebagai makhluk bipedal tetap ada sampai kapanpun.
Misalnya kompetisi di mana satu individu dengan lainnya akan berusaha menjadi pemenang. Konteksnya juga cukup banyak mulai dari hak hidup, makanan, sampai dengan pasangan.
Kemudian ada juga konflik di mana terjadi pertentangan antara satu individu dengan lainnya. Interaksi juga dapat terjadi dengan sifat komunal sehingga skalanya menjadi lebih luas.
Peperangan juga salah satu contoh konflik bersifat komunal di mana dapat memberikan dampak masif. Tidak ada pemenang dalam peperangan hanya korban berjatuhan saja.
Kontroversi atau sikap tenang terhadap pihak lain juga merupakan bentuk interaksi. Ketika kontroversi ini skalanya sudah masif bisa juga memicu terjadinya propaganda untuk tujuan tertentu.
Baik pengertian, faktor pendukung, sampai bentuknya sudah kami jelaskan secara rinci. Tentu sekarang Anda bisa lebih memahami seperti apa sebenarnya interaksi sosial dalam kehidupan manusia.