Jika kita persempit sudut pandang maka break even point artinya adalah impas. Tentu ini sudah cukup jika Anda memang hanya mencari definisi atau pengertiannya saja dalam aspek kebahasaan.
Namun tidak bisa begitu juga karena BEP sendiri adalah sebuah posisi ekonomi di mana keuntungan sudah sama jumlahnya dengan total pengeluaran. Sehingga neraca keuangan dari kegiatan perekonomian tersebut dapat dikatakan seimbang.
Orang awam juga sering menyebutnya dengan balik modal ketika sudah melakukan sebuah usaha. Dari segi pengertian tidak perlu kita buat berbelit-belit agar lebih mudah Anda memahaminya.
Pada pembahasan kali ini juga akan kami jelaskan apa saja komponen dalam break even point dan manfaatnya. Sehingga pencapaian tersebut tidak hanya menjadi sebuah titik nol saja dalam berusaha.
Namun dapat diambil manfaat lainnya setelah mencapai posisi keuangan seimbang tersebut. Oleh karena itu simak sampai habis pembahasan kali ini agar dapat menjadi referensi atau sekedar informasi baru.
Komponen dalam Break Even Point
Ada beberapa komponen penting yang menyusun terjadinya BEP dalam sebuah kegiatan ekonomi. Akan kami jelaskan apa saja semuanya disini sehingga Anda dapat memahami secara lebih mendalam.
1. Fixed
Fixed merupakan pengeluaran dengan jumlah tetap yang tidak bisa dihindari ketika melakukan kegiatan ekonomi. Misalnya adalah gaji karyawan, uang kontrakan, biaya sewa kendaraan, dan lainnya.
Jadi cost dari pengeluaran tersebut sifatnya tetap setiap bulan sehingga kita sebut dengan fixed. Biaya tidak terhindarkan ini juga cukup mudah dikalkulasi karena jumlahnya selalu sama.
2. Variable
Variable merupakan jenis pengeluaran dengan jumlah tidak tetap setiap bulannya. Misalnya tagihan data internet, biaya telepon, pengeluaran listrik, dan jenis pengeluaran tidak terduga lainnya.
Jadi dalam komponen break even point sering variable menjadi sebuah ganjalan karena memang sulit diprediksi. Bahkan pengeluaran tidak terduga ini bisa dalam bentuk tidak masuk akal.
3. Price
Ini merupakan jumlah fixed ditambah dengan variable, kemudian diakumulasi lagi dengan margin tertentu. Margin sendiri adalah selisih biaya produksi dengan nilai jual pasar.
Jadi secara mudahnya price merupakan laba cost bersih selama satu bulan aktivitas ekonomi berjalan. Apapun hasilnya baik itu surplus atau minus tetap kita sebut dengan price.
4. Revenue
Revenue paling mudah dijelaskan dengan pendapatan kotor atau omzet setiap bulan. Jadi revenue sendiri tidak menentukan kesuksesan dari sebuah usaha ketika sudah berjalan.
Banyak orang salah beranggapan bahwa revenue adalah parameter kesuksesan sebuah usaha. Padahal itu hanya pendapatan kotor saja di mana masih perlu dikurangi berbagai cost lainnya.
Perhitungan dasar komponen break even point ini tentu saja cukup penting dilakukan oleh pengusaha awam. Jadi nantinya bisa mengetahui harus melakukan pemangkasan di mana, dan optimasi penjualan seperti apa.
Manfaat Adanya Break Even Point dalam Bisnis
Meskipun sering dianggap sebagai sebuah terminologi saja namun ternyata BEP juga punya manfaat tersendiri. Apa saja manfaatnya mari kita bahas bersama sehingga Anda dapat lebih memahaminya.
1. Menentukan nilai jual produk yang pas
Jika kita dapat menghitung berapa price dikeluarkan setiap bulan secara otomatis mencari harga jual produk juga tidak terlalu sulit. Kita hanya perlu menentukan seberapa besar margin terlebih dulu.
Setelah margin ketemu baru tentukan nominal harga berdasarkan total cost satu bulan tersebut. Banyak orang sering salah konsep ketika melakukan penentuan harga di mana hanya kalkulasi produksi dan effort saja.
Padahal hasil dari profit penjualan tersebut tentu harus dapat menunjang terjadinya break even point. Jika selisih harga terlalu besar maka BEP juga tidak akan cepat tercapai.
2. Mengetahui berapa kuota penjualan
Jika kita mengetahui nilai BEP maka penentuan kuota penjualan bulanan tentu semakin mudah. Kita bisa tahu berapa banyak produk harus terjual agar semua cost dapat terpenuhi.
Bahkan lebih bagus lagi bahwa kita dapat mengetahui kapan bisa merasakan laba bersihnya. Ini adalah faktor penting jadi dalam kalkulasi harga jangan dibuat terlalu rendah.
3. Meningkatkan sensitivitas
Seorang pelaku ekonomi dapat mengetahui dampak dari perubahan harga, bahan baku, atau tarif lain jika BEP diketahui. Ini tentu saja dapat meningkatkan sensitivitas usaha terhadap dampak eksternal maupun internal.
Jadi kalkulasi yang dilakukan oleh pelaku usaha dapat lebih tertata untuk menghindari rugi. Jika tidak kita hitung BEP tentu tidak jelas bagaimana dampak eksternal dan internal tersebut.
Jika sudah memahami berbagai aspek penting tadi sekarang Anda tahu bagaimana krusialnya kalkulasi BEP. Jadi jangan hanya pahami break even point dari terminologi saja namun semua komponen penunjangnya.